Wednesday, 19 January 2022

Positif Covid Hongkong Akan Musnahkan Ribuan Hamster

Positif Covid Hongkong Akan Musnahkan Ribuan Hamster

Positif Covid Hongkong Akan Musnahkan Ribuan Hamster


Kluster Covid-19 di toko hamster Hong Kong. (REUTERS/TYRONE SIU)






Otoritas Hong Kong akan membunuh lebih dari 2.000 hamster dan melarang impor hewan kecil usai pekerja toko hewan peliharaan, pembeli dan setidaknya 11 hamster positif Covid-19 varian Delta.







Pejabat Hong Kong mengatakan masih belum mengetahui secara jelas virus bisa menular ke manusia melalui hamster.


Mereka juga tetap meminta penduduk menyerahkan hamster yang diimpor sejak 22 Desember untuk dites Covid-19 dan dilakukan eutanasia demi mencegah penyebaran lebih lanjut.


"Mereka mengeluarkan virus dan virus itu bisa menginfeksi hewan lain, hamster lain, serta manusia," kata asisten direktur Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi Hong Kong, Thomas Sit, seperti dikutip New York Times, hari Selasa, 18/01/2022.


Thomas Sit melanjutkan, "Kami tak ingin memusnahkan semua hewan, tapi kami harus melindungi kesehatan masyarakat dan kesehatan hewan. Kami tidak punya pilihan kami harus membuat keputusan tegas."


Klaster itu terdeteksi saat pekerja di toko hewan Little Boss di distrik Causeway Bay terkonfirmasi positif Covid-19 varian Delta pada hari Senin, 17/01/2022.


Setelah melalui penelusuran dan tes virus corona, ditemukan infeksi lain pada salah satu pelanggan yang melakukan transaksi dengan pekerja saat bertukar kandang dan membeli makanan hamster pada 7 Januari. Ketika itu sang pelanggan bersama putrinya.






Dari hasil tes awal menunjukkan suami pelanggan juga tertular virus corona.


Pengujian lebih lanjut kemudian menemukan 11 hamster yang terinfeksi di toko dan sampel positif dari kandang di gudang perusahaan.


Menanggapi hal tersebut, pejabat kesehatan mengaku tak menemukan preseden hamster peliharaan yang menularkan virus corona ke manusia, tetapi mereka mengatakan hamster terinfeksi di laboratorium.


Masyarakat untuk Pencegahan Kekejaman terhadap Hewan di Hong Kong mengecam pemusnahan itu. "(Rencana itu) tak mempertimbangkan kesejahteraan hewan dan ikatan manusia-hewan."


Pemerintah juga memerintahkan toko hewan peliharaan yang menjual hamster untuk menutup toko, membersihkan area tersebut. Petugas kesehatan lalu akan menguji kelinci, chinchilla, dan marmut di toko. Toko-toko baru bisa dibuka kembali setelah hewan-hewan itu terbukti tidak terpapar.


Hewan kecil seperti hamster bisa diuji melalui darah atau kotorannya, atau melalui usap mulut, kata para ahli.






Pimpinan teknis Organisasi Kesehatan Dunia untuk respons virus corona, Maria Van Kerkhove, mengatakan tingkat penularan dari hewan ke manusia rendah.


Hong Kong telah mengambil tindakan agresif untuk mengurangi risiko penularan hewan di masa lalu.


Pada 1997, Hong Kong membantai lebih dari satu juta ayam untuk menghentikan penyebaran virus flu burung, dan sejak saat itu kota itu melakukan pemusnahan lebih kecil ketika ditemukan unggas yang terinfeksi.

No comments: